Category Archive : Teori Rakyat

Sedulur Papat Limo Pancer Dalam Komik Cetak “Godam: Putih Hitam” oleh Dyo

PURWOKERTO – RakyatBumilangit.com | Tulisan ini terinspirasi dari podcast salah satu inisiator Katha Rakyat Bumilangit mas Aswin Dafry (Swara Majasoka) di Spotify yang berjudul “Makna Mitologi ‘Sedulur Papat Limo Pancer’ dalam Poster Komik Godam Bumilangit”.

Oke jadi ini tulisan pertama saya. Tadinya mau dijadikan teori, tapi saya sadar saya hanya ngeluarin unek-unek saya di sini karena pengetahuan saya nggak sebegitu mendalam jika dibandingkan dengan rakyat Bumilangit lainnya.

Awal saya memutuskan untuk membaca Godam Putih Hitam, saya selalu penasaran akan makna filosofis dari kata-kata “Sedulur Papat Limo Pancer” dan hubungannya dengan Godam Putih Hitam itu sendiri.

Saya sendiri hanya mengerti sedikit mengenai Bahasa Jawa, sehingga saya mohon maaf dan mohon koreksinya apabila ada hal yang saya salah mengerti.

Sebelum terjun lebih dalam, semoga yang membaca tulisan ini sudah membaca komik cetak Godam Putih Hitam karena tulisan ini mengandung spoiler terutama dari episode yang hanya bisa dibaca di komik cetaknya untuk saat ini.

Berdasarkan Kidung Kawedar dari Sunan Kalijaga, “Sedulur Papat” ini adalah saudara kita yang senantiasa merawat, menjaga, dan memelihara kita dengan hati-hati. Kidung ini menceritakan “empat saudara kita” selama kita masih berupa janin dalam kandungan.

  1. Saudara pertama: Kakang kawah atau air ketuban yang menjaga tubuh kita. Fungsi air ketuban sejatinya adalah pelindung janin dalam rahim yang melindungi janin dari benturan ataupun goncangan dari luar maupun dari infeksi yang terjadi dalam tubuh ibu. Air ketuban adalah tempat di mana janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
  2. Saudara kedua: Ari-ari atau plasenta yang menjaga di mana kita tinggal, makan, dan tidur. Plasenta adalah dasar sumber kehidupan janin, ia memiliki fungsi proteksi, memenuhi nutrisi janin yang ditransfer dari sistem sirkulasi ibu, sampai “pernafasan” selagi paru-paru janin masih berkembang. Bayi yang terlahir baru bernafas secara mandiri (tangisan pertama) setelah akses dari plasenta melalui tali pusar putus.
  3. Saudara ketiga: Getih atau Darah yang mengalir dalam diri dan sifatnya dipengaruhi oleh asupan dan asal dari asupan tersebut ke dalam tubuh kita. Darah mengalir dalam tubuh kita, mendistribusikan zat penting ke seluruh sel-sel dalam tubuh kita. Asupan untuk tubuh kita akan mempengaruhi sifat darah itu sendiri, baik itu wujud kekentalannya, kandungan zat di dalamnya, sampai seberapa kencang darah dalam pembuluh mengalir.
  4. Saudara keempat: Pusar. Lokasi untuk memenuhi permintaan kita dan menentukan baik atau buruknya kita. Pusat nafsu menentukan baik atau buruknya kita dari cara kita memenuhi keinginan kita, apakah jalan menuju pemenuhan kebutuhan itu baik atau jahat. Apakah kita rakus atau penyabar.

Episode ke-9 dari komik Godam menampilkan empat dasar kehidupan dalam kata yang berbeda, namun maknanya kurang lebih mirip dengan “Sedulur Papat Limo Pancer” dalam Kidung Kawedar.

  1. Yang menggandeng dari dekat
    Maknanya adalah darah. Darah adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kita secara fisik. Darah adalah unsur kehidupan dan kehabisan banyak darah akan menyebabkan lemahnya tubuh—bahkan mati. Namun dalam episode 9, darah ini juga menentukan sifat di mana Culuikha mendapat banyak asupan darah dari jiwa-jiwa yang jahat.
  2. Yang melindungi di depan
    Maknanya adalah akal. Fungsi akal kurang lebih mirip dengan fungsi proteksi dan fungsi stabilisasi pada cairan ketuban. Menyaring, melindungi, dan menjaga. Menyaring pemikiran dari luar, melindungi pendirian, dan menjaga seseorang agar senantiasa rasional dalam berpikir dan bertindak.
  3. Yang mendorong dari belakang
    Maknanya adalah perasaan. Perasaan adalah pusat ego dan moral seseorang. Perasaan adalah penentu apakah seseorang akan menjadi baik, buruk, atau malah berada di ranah abu-abu. Ego jugalah yang memahami keinginan terdalam dari setiap manusia.
  4. Yang mengiringi dari jauh
    Maknanya menurut saya, adalah Awang. Fungsi Awang pada Godam Putih Hitam mirip fungsi plasenta di mana Awang adalah “saudara Godam” yang memastikan di mana Godam hidup, makan, tidur, sekaligus “melindungi” Godam itu sendiri. Sebagai contoh, Awang yang senantiasa memenuhi kebutuhan Godam dengan nasi dua porsi (tapi kalo ayam masih belum dikasih sih).

Menariknya, Sedulur Papat Limo Pancer ini yang akan menjadi dasar konflik yang membuat Awang dan Culuikha secara tidak langsung akan bersaing dalam berusaha memperkuat atau menghancurkan Godam.

Bahkan, Culuikha dan Awang bisa saja sampai saling mengincar antara satu sama lain.

Godam Putih Hitam– seperti namanya, di jilid pertama saja dijelaskan bahwa Godam belum bisa berdiri di area abu-abu setelah unsur perasaannya dihantam sedemikian rupa. Itu berarti unsur perasaannya berbeda dengan Awang.

Ya, kita akan selalu menantikan bagaimana pengembangan karakter pada Godam Putih Hitam ini akan terjadi. (Dyo)

Tulisan ini saya persembahkan untuk Rakyat Bumilangit dan Front Pembela Godam. Aku mencintai kalian wahai mochi-mochiku UwU
Silahkan Follow Twitter @Dyo_Gosetan

[PODCAST] Eratnya Film Gundala Dengan Budaya Jawa – Swara Majasoka.

SURABAYA – RakyatBumilangit.com | Saya mencoba untuk mengangkat thread di twitter saya @AswinDafry akhir bulan lalu, tentang beberapa easter eggs film Gundala yang berhubungan dengan mitologi dan legenda Jawa kedalam podcast Swara Majasoka yang saya kelola.

Kamu bisa mendengarkan penuh episode podcastnya dibawah ini, atau silahkan buka Spotify lalu cari dan dengarkan disana.

Kalau kamu punya teori atau informasi yang berhubungan dengan artikel ini, silahkan tinggalkan komentar dibawah ini, atau posting informasi kamu di Group Facebook Kathā Rakyat Bumilangit(Aswin)

Fancast Film “Mandala Golok Setan” oleh Shani Budi

JAKARTA – RakyatBumilangit.com | Selain si Buta, Mandala juga salah satu karakter yang menarik dari Jagat Jawara Bumilangit, sakti, half-immortal dan punya musuh-musuh siluman yang keren-keren, “origin” story-nya juga gak kalah dari Si Buta dari Goa Hantu.

Mandala itu terkenal dengan senjatanya, Golok Setan, salah satu pusaka pertama yang dia punya, senjata ini yang bikin adalah pasangan kakek (Kublai) dan nenek (Niray) yang menemukan logam yang langka (macem vibranium lah gitu) terus mereka tempa jadi sepasang golok.

Golok itu kayak dikutuk, siapa yang megang harus bertarung sampai mati, sampai akhirnya kedua golok itu tertancap di dasar sungai tempat Siluman-siluman Buaya Putih berada.

Satu-satunya yang bisa memegang golok setan itu dan gak terjadi apa-apa ya Mandala, Golok Setan jadi pusaka pertamanya dan senjatanya melawan para siluman-siluman.

Sekarang mari kita bermain fancast lagi, kalau kemarin si Buta dari Goa Hantu, sekarang kita nge-fancast Mandala Golok Setan, waktu itu Bang Joko pernah ngetweet foto-foto ini, jadi mari kita berandai-andai.

Dimulai dari Mandala ya, ya udah pasti Joe Taslim kan. Mandala ini sakti, awalnya dia manusia biasa yang nantinya diangkat anak sama Ratu Siluman Buaya putih dan dia jadi setengah siluman dan setengah immortal, punya pusaka sakti pertama yaitu Golok Setan.

Kalo di komiknya, diceritain Mandala dari kecil sampai akhirnya dia berhasil mendapatkan Golok Setan dan berpetualang, jadi buat aktor Mandala muda-nya, kayaknya cocok kalo Jefri Nichol.

Mandala sejak kecil diasuh oleh seorang pendekar legendaris, seorang kakek-kakek bernama Ki Suta. Ya kebayangnya kalo gini mah yang pas adalah langsung pemeran Mandala di film Golok Setan (1984), the legend Barry Prima.

Setelah diasuh Ki Suta, Mandala nantinya diangkat anak sama Ratu Siluman Buaya Putih, di sana menjadi setengah siluman dan setengah immortal. Sepertinya yang cocok jadi Ratu Siluman Buaya Putih-nya adalah Sophia Latjuba.

Anak angkat Ratu Siluman Buaya Putih bukan cuma Mandala aja, tapi ada yang namanya Banyujaga, Mandala x Banyujaga ini punya brother rivalry sama kayak Thor x Loki gitu lah kira-kira. Pemeran Banyujaga (berdasarkan foto di atas), Reuben Elishama.

Setelah pergi dari Ratu Siluman Buaya Putih, Mandala berkelana dan diasuh oleh pamannya, seorang pendekar bertangan satu yang sakti dan immortal bernama BATARA dan punya kuda bernama GAMBIR. fancast buat BATARA? Fachri Albar, karena Fachri pernah jadi BATARA dan GAMBIR.

Sumber

Beberapa Easter Eggs Film Gundala yang Berhubungan Dengan Mitologi dan Legenda Jawa oleh @AswinDafry

SURABAYA – RakyatBumilangit.com | Selamat malam semuanya. Atas saran dari admin @idgeekinout, saya akan berbagi beberapa easter eggs #gundala yang berhubungan dengan mitologi dan legenda Jawa. Konteks plot dan beberapa karakter tidak Saya sebutkan namanya untuk menghindari spoiler.

Pada saat Ario bayu berbicara bahasa jawa, bukan bahasa jawa sembarang jawa. Bukan bahasa jawa krama (jawa halus), tetapi jawa kawi, jawa klasik biasanya menyebut diri sendiri dengan “ingsun”. dan ini Bukan… Bahasa ini lebih tua lagi, beberapa abad setelah sansekerta.

Ada beberapa kata yang masih digunakan, seperti “sampun kenthen” (telah terlihat) walaupun di subs nya artinya menjadi “telah muncul” yang lainnya bahasa jawa kuno yg sudah hampir tidak pernah digunakan lagi, Tim riset film ini hebat.

Mengapa perlu berbicara memakai bahasa kawi?

Saya lihat joko anwar dan tim memahami betul melihat konteks siapa lawan bicara Ghazul, karena karakter inilah yang akan menjadi benang merah timeline jawara dan patriot. Era jawa kuno dan era Modern.

Saya tidak bisa menyebutkan siapa pemeran karakter ini karena khawatir akan spoil. Berikutnya adalah, saya tidak mengira bahwa @jokoanwar (diluar horor) akan membawa konsep ilmu hitam rawa rontek ke masyarakat luas, dengan genre superhero ini.

Ajian rawa rontek adalah ilmu yang kebanyakan dipelajari oleh para pendekar aliran ilmu hitam, ajian ini membuat penggunanya walaupun di bacok, ditusuk, dibakar, tetapi selama kepala tidak terpisah dari badan dan masih menyentuh tanah dia akan hidup lagi.

Dalam film gundala diperlihatkan Ghazul yang mencoba menghidupkan karakter ini dengan cara menggabungkan kepala dan jasadnya. Di jawa timur ajian ini bukan fiktif, di beberapa tempat pelosok masih ada yg mencoba mempelajarinya, dengan istilah yang berbeda-beda.

Berikutnya adalah sumping.

Image
Aksesoris telinga “Sumping”

Sumping telinga ini secara historis hanya boleh utk oleh kalangan keraton Saja, (awalnya berwujud hiasan dari daun pisang, seiring berjalannya waktu berubah menjadi logam kuningan) sampai akhirnya pada tahun 1940, Sri Sultan Hamengkubuwono IX memperbolehkan masyarakat memakainya hanya untuk hiasan rias pengantin Saja. Sumping sendiri merupakan bagian penting dari ritual “Paes agung”, jadi bisa dipastikan karakter yang memakai ini di film #gundala adalah kaum ningrat.

Yang memakai sumping berarti bukan rakyat Biasa seperti sancaka.

She’s different.. a royal blood.

Secara filosofis, sumping di kuping memiliki arti penggunanya harus mawas diri lan waspodo dalam mendengarkan aspirasi wong cilik (rakyat kecil), tidak semua keluhan rakyat kecil serta merta harus ditanggapi. Ada yang di filter, ada yang di biarkan, ada yang ditanggapi.

Awalnya pada waktu karakter ini muncul, Saya Kira sumping hanya dipakai saat dia “beraksi” Saja. Tetapi setelah melihat mid credit scene, Saya menyadari bahwa karakter ini memakainya hampir setiap waktu, berarti dia bukan sembarangan.

Apalagi melihat dia dan ajudannya adalah orang yang memiliki ras “foreigner”, bisa jadi mereka adalah royal blood Tapi tidak tahu dari mana, ras foreigner dengan kearifan budaya jawi.

Image

Oh, Saya lupa .. Tambahan tentang paraphrasing satrio paningit yang disinggung Ghazul dalam bahasa kawi. Bahwa yang selama ini bersembunyi telah muncul.

Tim #Gundala juga meriset dengan baik tentang serat Jayabaya. Satrio paningit yang akan membawa kemakmuran setelah gonjang ganjing besar.

Legenda Satrio paningit ini percaya atau tidak masih dipakai untuk isu-isu di pemilu-pemilu setelah era awal reformasi. Satrio paningit ini adalah “ksatria/pahlawan yang tersembunyi”. @jokoanwar mengambil mitologi jawa sama seperti marvel mengambil mitologi Nordik utk Thor.

Sesekali Saya membahas asimilasi pop culture dan kebudayaan jawa di http://majasoka.com Jika berminat membandingkan harta kekayaan Tony stark Dan VOC, monggo. Tony Stark Dan VOC Serta Pengaruhnya di Jawa.

Itu saja dulu untuk malam ini, saya yakin masih banyak easter egg lain. Mungkin jika ada yang lain bisa ditambahkan. Terimakasih, dan shout out buat rekan-rekan @idgeekinout dan group twitter Spoiler gundala.

Ya’ll rawk.

Artikel ini diambil dari Thread saya di Twitter.

Kalau kamu punya teori atau informasi yang berhubungan dengan artikel ini, silahkan tinggalkan komentar dibawah ini, atau posting informasi kamu di Group Facebook Kathā Rakyat Bumilangit(Aswin)

Shani Budi: Let’s Talk About Sri Asih! The History & The Origin.

JAKARTA – RakyatBumilangir.com | Sri Asih adalah karya pertama dari Bapak Komik Indonesia, alm.R.A. Kosasih, yang diterbitkan pada tahun 1954. Sri Asih sebenarnya adalah Nani Wijaya, seorang gadis dari keluarga yang kaya raya, tapi dia adalah reinkarnasi/titisan dari Dewi Sri.

Nani adalah gadis yang lugu, bukan gadis yang populer dan sering dijadikan olokan oleh teman-temannya, tidak ada yang tau kalau dia bisa berubah menjadi ‘Sri Asih’, bahkan orangtuanya sekalipun. Dia hanya perlu meneriakkan kalimat “Dewi Asih!” Lalu dia bisa berubah jadi Sri Asih.

Saat berubah jadi Sri Asih, Nani punya kekuatan super-human strength, close-combat fighting dan bisa terbang, dia juga punya kemampuan untuk menggandakan diri dan menjadi raksasa.

Sri Asih ini superhero Indonesia yang pertama, karena diciptakan tahun 1953, sedangkan Gundala dan Godam baru tahun 60-an.

Kalo Gundala punya Pengkor sebagai musuh bebuyutannya, Sri Asih punya musuh bebuyutan bernama Serigala Hitam.

Sama kayak Gundala yang pernah difilmkan, Sri Asih juga pernah difilmkan, bahkan ini jadi film Superhero pertama milik Indonesia sutradaranya Turino Djunaidy dan Tan Sing Hwat dan Sri Asih diperankan Mimi Mariani.

Jadi ini adalah pitch gue untuk Sri Asih versi Jagat Sinema Bumilangit yang diperankan sama Pevita Pearce, kebayang elemen mistis, mitos dan supranatural-nya bisa banget ditonjolkan terutama dari daerah Jawa, bisa memperkanalkan sejarah pewayangan juga khusunya Dewi Sri.

Sumber

Inilah Pendapat Saya Tentang Aquanus Yang Lebih ‘Membumi’ di Jagat Sinema Bumilangit – @ShaniBudi

JAKARTA – RakyatBumilangit.com | Banyak yang baru tau kalau Indonesia punya superhero yang namanya Aquanus, krn namanya pasti jadi bahan becandaan sih. Tapi sebenernya lewat Aquanus ini bisa banget ngenalin Indonesia terutama suku Bajau atau Pulau Berhala yang jadi rumahnya Dhanus yang ada di Sumut.

Karena Jagat Sinema Bumilangit juga sepertinya sedikit mengubah origin karakternya supaya bisa lebih diterima oleh orang-orang sekarang, seperti Gundala yang dibuat lebih grounded dan beliavable, kayaknya ceritanya yang lain juga akan dpt perlakuan yg sama.

Coba baca deh artikel tentang Suku Bajau ini, Suku Penjelajah Air Terakhir di Indonesia yang mulai punah, katanya mereka adalah manusia pertama yang secara genetik beradaptasi untuk menyelam, mereka bisa menyelam tanpa alat selama 15 menit. [link]

Atau bisa tonton dokumenter soal suku Bajau ini di @NetflixID: https://netflix.com/title/80194126

Salah satu bagian dokumenter yang nyeritain kalau waktu kecil dia ngeliat orang di bawah laut bawa tombak, dia mau ngejar gak bisa karena terlalu dalam dan katanya itu spirits of the sea, how cool is that? Sangat bisa masuk di cerita Aquanus.

Selain Suku Bajau, Aquanus juga juga bisa memperkenalkan Pulau Berhala, yang jadi markasnya Aquanus. Pulau Berhala itu beneran ada di Sumatra Utara.

Image

Jadi ini adalah origin Aquanus versi komiknya: Di sebuah planet bernama Zyba, dihuni oleh bangsa amfibi, ketika terjadi penyerangan ke planet itu oleh bangsa Burbur, seorang bayi dilarikan menggunakan roket dan jatuh di planet Bumi. Bayi itu lalu ditemukan sama sebuah keluarga pemburu paus, dan diasuhlah bayi itu sama mereka dan diberi nama Dhanus.

Image
“Dhanus” kecil.

So here’s my pitch about Aquanus more ‘grounded’ origin in Jagat Sinema Bumilangit:

DHANUS memang dari planet lain, tapi begitu roket emergency-nya terdampar di bumi, dia ditemukan oleh tetua suku Bajau yang sedang mencari ikan di laut. Dhanus lalu diasuh oleh tetua Suku Bajau itu dan dibesarkan dengan mengikuti kebiasaan suku Bajau. Dia diajari berenang, berburu ikan dan menyelam tanpa bantuan alat.

Suatu hari Dhanus kecil lagi main-main sama temen-temennya di laut dan ditantang untuk ke lautan dalam yang terlihat gelap, karena ingin membuktikan dia berani.

Dhanus menyelam lebih dalam dan panik saat di sekelilingnya yang dia bisa lihat cuma warna hitam. Dhanus lalu merasa di sekitarnya ada yang bergerak, dia bisa merasakan dari gerakan airnya.

Tiba-tiba kaki Dhanus seperti ditarik, Dhanus spontan teriak dan tiba-tiba dia ditolong oleh seorang sosok dari dalam dan melepaskan ikatan yang melilit kaki Dhanus.

Sekuat tenaga Dhanus lalu berenang ke atas untuk menyelamatkan diri, tapi di tengah usahanya tenaganya sudah tidak kuat lagi, lalu tetua suku Bajau yang juga ayah angkatnya menolongnya sampai ke daratan.

Setelah Dhanus siuman, dan ada moment kayak Mufasa-Simba gitu, father&son heart-to-heart talk tentang kenapa dia gak boleh bermain ke laut dalam dan kenapa Dhanus penampakannya berbeda dengan suku Bajau lainnya, karena dia sendiri yang berkulit putih.

Saat remaja, Dhanus akhirnya tau asal-usulnya, dia sedih karena ternyata dia bukan bagian dari suku Bajau. Dia pergi ke bagian laut tempat di mana dia sering bermain dengan teman-temannya, ketika menyelam dia mendengar suara dari “spirits of the sea” yang menuntun dia.

Untuk pertama kalinya sejak kejadian masa kecilnya, Dhanus memberanikan diri untuk menyelam lebih dalam ke dasar lautan, di tengah menyelam. Dhanus panik karena tdk kuat lagi menahan nafas, tapi ‘spirits of the sea’ menyuruhnya untuk tenang dan bernafas seperti di darat.

Dhanus mengikuti kata-kata dari ‘Spirits of The Sea’, semakin dalam dia menyelam, semakin sakit juga kupingnya karena awalnya dia menahan nafas. Akhirnya dia mencoba untuk bernafas seperti di darat dan tubuhnya langsung beradaptasi dengan cepat.

Dhanus lalu berhasil sampai di dasar laut dan bertemu dengan ‘Spirits of The Sea’ di sana dia diceritakan tentang Planet asalnya, Planet Zyba dan bagaimana dia ditakdirkan untuk menjadi penerus penjaga lautan di planet barunya supaya tidak seperti planet asalnya.

Dhanus juga diceritakan bahwa yang menarik dia saat dia kecil adalah teman baik ‘Spirits of The Sea’ seekor binatang berbentuk seperti Gurita yang menjaga lautan paling dalam Nusantara.

Dhanus lalu diberi semacam sabuk, yang ditengahnya terpadat sebuah emblem seperti huruf A yang sebenarnya itu adalah logo dari klan keluarganya di Planet Zyba.

Emblem di sabuknya jika ditekan akan mengaktifkan system armor yang bisa dipergunakan Dhanus untuk melawan kejahatan dan menjaga lautan Nusantara. Lahirlah Satria Nusantara penjaga lautan bernama Aquanus, gabungan dari kata Aqua dan Dhanus.

Image

Ini villainnya Aquanus (kalo gak salah villain-nya Godam juga sih) nama aslinya Ztuolos, sole-survivor dari hancurnya benua Atlantis. Kalo di komiknya misi dia memastikan kalau Bangsa Atlantis ada dan berjaya lagi.

Kekuatannya Bocah Atlantis itu dia jenius (jadi gak masalah kalo gak bawa uang cash), bisa menguasai pikiran orang dan bisa juga kloning mahkluk lain. Kalau mau lebih membumi mungkin salah satu villainnya adalah yang menyebabkan Laut Indonesia tercemar, kayak sampah di laut, ilegal fishing, gitu gitu.

Gue baru tau tentang “Ritual Duata” yang jadi ritualnya Suku Bajau, Duata sendiri di antara suku Bajau artinya “Dewa yang turun dari langit dan menjelma dalam kehidupan manusia” dengan origin dari Aquanus yang pesawatnya jatuh ke Bumi dari Planet Zyba, cocok kan?

Btw, Aquanus di komiknya itu bukan diasuh sama Suku Bajau ya, itu angan-angan gue aja yang ngayal gimana masukin originnya Aquanus di Jagat Sinema Bumilangit dengan ditambah elemen ‘Kearifan Lokal’ aja.(Shani)

Sumber Thread Thread @ShaniBudi
Versi Revisi & Rapih